Friday 20 March 2015



Komisi VI Janji Panggil Mendag

KENDARI - Harga beras dihampir semua wilayah Indonesia termasuk di Sultra belum stabil membuat DPR gusar. Komisi VI DPR RI menilai pemerintah belum bertindak dalam menekan harga beras.

Ketua Komisi VI DPR RI Ahmad Hafis berjanji akan memanggil Menteri Pergadangan (Mendag) bermaksud untuk mendapat gambaran reel terkait harga beras disemua wilayah Indonesia.

“Saat ini harga beras memang belum stabil. Dan ini harus disikapi oleh Mendag dengan serius, tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Makanya, kita akan menjadwalkan pada masa sidang kedua usai reses kita panggil Mendag terkait persoalan itu," janji Hafis saat ditemui di Kendari belum lama ini.

Hafis menilai, persoalan kenaikan harga beras yang dibarengi dengan bahan pokok lainnya mestinya tidak terjadi. Disisi lain terjadi pula penguatan dolar Amerika Serikat terhadap nilai tukar rupiah membuat rakyat.  

Namun, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra Hj Siti Saleha mengatakan harga beras di Sulrra berangsur-angsur stabil. Bahkan persediaan beras di Sultra akan tercukupi dalam kurun waktu empat bulan kedepan.

“Harganya sudah mulai stabil dan persediaan kita aman untuk empat bulan kedepan. Nah kita saat ini tengah berupaya melakukan langkah-langkah pengawasan untuk tetap menjaga stabilitas harga beras dipasaran," katanya.

Apakah ada ditemukan ditributor yang menimbun beras? Dia menjelaskan, belum ada ditemukan indikasi penimbunan beras oleh distributor di Sultra yang menyebabkan naiknya harga beras. Namun, jika ada yang ditemukan akan dikenakan sanksi pidana.

"Makanya kita selalu imbau agar tidak terjadi penimbunan dan kita selalu melakukan pengawasan terhadap harga bersama tim terpadu," katanya.

Menurutnya, selama naiknya harga beras di Sultra dipengaruhi beberapa faktor mulai dari terlambatnya musim tanam petani akibat cuaca tidak stabil dan seringnya petani melakukan penjualan hasil panennya diluar Sultra. (cr3/b/din)

0 komentar :

Post a Comment