Komisi VI Janji
Panggil Mendag
KENDARI - Harga beras
dihampir semua wilayah Indonesia termasuk di Sultra belum stabil membuat DPR
gusar. Komisi VI DPR RI menilai pemerintah belum bertindak dalam menekan harga
beras.
Ketua Komisi VI DPR
RI Ahmad Hafis berjanji akan memanggil Menteri Pergadangan (Mendag) bermaksud
untuk mendapat gambaran reel terkait harga beras disemua wilayah Indonesia.
“Saat ini harga beras
memang belum stabil. Dan ini harus disikapi oleh Mendag dengan serius, tidak
bisa dibiarkan berlarut-larut. Makanya, kita akan menjadwalkan pada masa sidang
kedua usai reses kita panggil Mendag terkait persoalan itu," janji Hafis
saat ditemui di Kendari belum lama ini.
Hafis menilai, persoalan
kenaikan harga beras yang dibarengi dengan bahan pokok lainnya mestinya tidak
terjadi. Disisi lain terjadi pula penguatan dolar Amerika Serikat terhadap
nilai tukar rupiah membuat rakyat.
Namun, Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra Hj Siti Saleha mengatakan
harga beras di Sulrra berangsur-angsur stabil. Bahkan persediaan beras di
Sultra akan tercukupi dalam kurun waktu empat bulan kedepan.
“Harganya sudah mulai
stabil dan persediaan kita aman untuk empat bulan kedepan. Nah kita saat ini
tengah berupaya melakukan langkah-langkah pengawasan untuk tetap menjaga stabilitas
harga beras dipasaran," katanya.
Apakah ada ditemukan
ditributor yang menimbun beras? Dia menjelaskan, belum ada ditemukan indikasi
penimbunan beras oleh distributor di Sultra yang menyebabkan naiknya harga
beras. Namun, jika ada yang ditemukan akan dikenakan sanksi pidana.
"Makanya kita
selalu imbau agar tidak terjadi penimbunan dan kita selalu melakukan pengawasan
terhadap harga bersama tim terpadu," katanya.
Menurutnya, selama
naiknya harga beras di Sultra dipengaruhi beberapa faktor mulai dari
terlambatnya musim tanam petani akibat cuaca tidak stabil dan seringnya petani
melakukan penjualan hasil panennya diluar Sultra. (cr3/b/din)
0 komentar :
Post a Comment