Friday 20 March 2015



25 Karyawan PT Wasamitra Keracunan Makanan

KOLAKA - Sekira 25 orang karyawan PT Wasamitra diduga keracunan makanan saat mengerjakan konstruksi baja sebuah proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PT Aneka Tambang (Antam) Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara (UPBN Sultra) sekira pukul 19.00 Wita, Rabu (18/3) malam.

Isrul Firdaus, salah seorang karyawan PT Wasamitra menjelaskan keracunan makanan perusahaan konstruksi baja tersebut, bermula usai santap malam untuk lembur, sekitar pukul 18.00 Wita. Usai makan malam, dirinya melanjutan pekerjaannya untuk lembur. "Saya lanjut menggurinda, setelah itu mulai rasa lain-lain pada perut, mual dan sebagainya," terang Isrul.

Hal yang sama juga disampaikan oleh karyawan PT Wasamitra lainnya Asri Ashari, menurutnya setelah mengkonsumsi makanan itu, dia langsung sakit perut yang berkepanjangan. "Awalnya saya langsung BAB, selang 15 menit BAB lagi, kemudian saya pergi periksa di klinik, ternyata bukan hanya saya yang kena, banyak teman saya yang kena," jelasnya.

Kepala RS Antam, Arfah mengatakan pihak rumah sakit telah melakukan penanganan, terhadap puluhan karyawan PT Wasamitra. "Kami sudah melakukan penanganan puluhan karyawan, tercatat 25 orang dewasa dan dua orang anak kecil, alhamdulillah pasien sudah membaik," katanya.

Dia menjelaskan, rata-rata karyawan mengeluhkan pusing di kepala dan mual. "Penanganan dengan memberikan cairan, supaya kondisi fisik pulih membaik, karena posisi lokasi kerja dengan RS sangat dekat, sehingga pihak rumah sakit melakukan penanganan dengan cepat," terangnya.

SITE Manager PT. Wasamitra Saju Karyasudirja mengatakan, pihak perusahaan rutin melakukan kerja lembur, dengan memesan nasi dos. "Jadi kita sudah lama memesan di catering, namun hari ini ada kejadian karyawan keracunan, sehingga kami melarikannya ke RS Antam," ungkapnya.

Dengan adanya kejadian tersebut, pihak perusahaan mengalihkan sementara pesanan nasi catering. "Untuk sementara pesanan nasinya kami alihkan dulu, karena pihak catering tentunya dilakukan pemeriksaan," jelas Saju. (m4/b/aji)

0 komentar :

Post a Comment