Ummusshabri, Melakukan Shalat ID lebih dulu
ketgam: Tampak Bapak La Ode Muhamad Kodam sedang memimpin pelaksanaan
shalat Idul Adha
Kendari- Perayaan idul adha yang biasa disebut dengan idul Qurban merupakan salah
satu dari dua hari raya yang paling dinantikan oleh umat Muslim diseluruh
dunia. Hari raya ini identik dengan penyerahan hewan kurban oleh tiap muslim
yang memiliki kewajiban untuk berkurban yang ketentuannya disesuaikan dengan
syariat islam yang telah ditentukan.
Makna shalat Idul
Adha adalah pembelajaran untuk Ikhlas dan menyerahkan diri pada Allah SWT.
Perayaan ini diawali dengan keikhlasan dan kerelaan Nabi Ibrahim yang rela dan
bersedia untuk memotong Ismail anaknya atas perintah Allah dalam mimpinya; Dan
atas izin Tuhan Ismail kemudian digantikan oleh Hewan Domba dan sejak saat
itulah pelaksanan shalat Idul adha dirayakan bersamaan dengan pemotongan hewan
Qurban sekaligus memperingati peristiwa tersebut.
Sama seperti pada
tahun - tahun sebelumnya, pelaksanaan shalat Idul Adha pada tahun 2014 ini juga
dua versi yaitu versi Muhamadiyah yang pelaksanaannya hari ini, Sabtu (4/10)
dan versi Pemerintah yang melaksanakan shalat idul adha pada Minggu, 5 Oktober
besok. Pelaksanaan shalat ID hari ini bersamaan dengan pelaksanaan shalat Idul
Adha di Arab Saudi karena pelaksanaan Wukuf dimana berkumpulnya seluruh jemaah
di Padang Arafah dilaksanakan kemarin (jumat).
Tidak berbeda dengan
di Arab Saudi, Kendari, (04/10) Pesantren Ummusshabri memiliki pemandangan
tidak seperti hari biasanya, dimana sederetan kendaraan baik itu mobil dan
kendaraan bermotor lainnya serta jemaah Pria, Wanita dan Anak - anak membanjiri
halaman Pesantren untuk bersiap melakukan shalat Idul Adha 1435 H. Suara Takbir
berkumandang menghiasi pendengaran warga disekitar pesantren dan jemaah yang
menghadiri perayaan Idul adha.
Walaupun perayaan
Idul Adha pada hari ini untuk wilayah Kota Kendari dilakukan dibeberapa titik
yang mana salah satunya di Pesantren ini, namun motivasi dan semangat jamaah
yang sepaham bahwa pelaksanaan shalat Idul Adha adalah tanggal 4/10 hari ini
tetap tinggi, hal itu terbukti dengan padatnya jemaah yang hadir.
Shalat idul adha
dimulai pukul 08.00 pagi yang dipimpin oleh Imam mesjid bernama La ode Muhamad
Kodam. La Ode Muhamad Kodam merupakan seorang Imam yang terbilang masih muda
dan menjabat sebagai Ketua Remaja Mesjid Pesantren Ummusshabrii. Lantunan suara
ayat suci Al-Qur'an terdengar merdu dan syahdu mengantarkan para jemaat untuk
shalat dengan khusyuk. Setelah shalat Idul Adha sebanyak 2 rakaat, rangkayan
Shalat Idul Adha ditutup dengan Khutbah oleh Kepala Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Kendari atas nama Bapak
Khatib Dr. H. Nuralim Basri, M.Pd.
Beliau penuh
semangat dalam penyampaian Khutbahnya, Bapak Nuralim menekankan pada pentingnya
mensyukuri nikmat baik itu berupa harta maupun kesehatan yang salah satunya dapat dilakukan dengan
berQurban. Disamping itu, Beliau
menambahkan akan arti pentingnya hidup demokrasi dengan menghilangkan unsur
perbedaan anatara umat manusia, hidup dengan penuh rasa kekeluargaan, saling
menjaga kehormatan dan kemuliaan dalam hidup.
Melihat kenyataan
dilapangan yang jarang sekali seorang Muslim rela melepaskan sebagian hartanya
untuk Qurban, Khatib kemudian menceritakan tentang Kisah nabi Ibrahim dan
Ismail yang menjadi sejarah awal mula pelaksanaan shalat Idul Adha yang
kemudian menjadi topik yang ditekankan dalam Khutbah untuk mengingatkan dan
mengajarkan kaum Muslim dan Muslimah untuk ikhlas dan menyerahkan diri hanya
pada Allah SWT. (p8)