Tuesday 24 March 2015



Ketgam : Massa FK-CPNSD Konkep saat berdemonstrasi di Sekretariat DPRD Konkep, Jalan Poros Langara - Lampeapi.


Pembatalan CPNS Konkep Tuai Aksi Protes

LANGARA - Ratusan massa yang mengatasnamakan dirinya Forum Komunikasi Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (FK-CPNSD) Konkep turun kejalan untuk menyuarakan aspiranya, Senin (23/3), di Langara Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep). Demo penolakan putusan MenPAN-RB soal pembatalan hasil pengumuman seleksi CPNS Konkep itu berjalan damai.

Massa yang melakukan aksi unjuk rasa menyebut pembatalan hasil seleksi yang diumumkan di salah satu media tanggal 27 Februari lalu itu melahirkan ketidakpercayaan kepada lembaga atau pihak-pihak yang memberikan andil dalam pembatalan tersebut.

"Apalagi surat pembatalan MenPAN-RB  itu hanya berdasarkan pada asumsi rekomendasi dari BPKP dan ORI yang menyatakan telah terjadi kebocoran soal TKB. Kami anggap bahwa landasan pembatalan tersebut sangat prematur dan tidak berlandaskan hukum dan sarat dengan kepentingan. Karena itu kami menolak dan meminta kepada Bupati Konkep untuk segera mengambil sikap tegas. Karena pembatalan hasil seleksi CPNS Konkep itu secara yuridis Pemerintah Kabupaten Konkep menganggap sudah benar," teriak Rajab, salah satu orator FK-CPNS Konkep.

Orator lainnya, Chairul mengatakan, jika ada kebocoran soal tidak serta merta pihak MenPAN-RB RI langsung melakukan pembatalan secara sepihak. Karena kebocoran soal merupakan ranah pidana. Makanya yang bisa membuktikan hanyalah lembaga penegak hukum dalam hal ini pengadilan.

"Itu juga harus melalui proses hukum berupa penyelidikan di kepolisian dan selanjutnya penyidikan di kejaksaan hingga proses pembuktian perkara/kasus pidana di Pengadilan Negeri," teriak Chairul yang diikuti sorak-sorak dukungan dari teman-temannya.

Demikian pula disampaikan orator FK-CPNSD lainnya. Secara tegas Munandar mengatakan, praktek pembatalan hasil seleksi CPNS Konkep yang dipertontonkan telah menciderai semangat Konkep yang mengedepankan proses hukum sebagai panglima. Tentunya itu juga telah melukai rasa keadilan masyarakat Konkep, utamanya peserta CPNS.

"Dengan surat pembatalan yang dikeluarkan MenPAN-RB RI tersebut, kami anggap telah melanggar hak asasi manusia peserta CPNS Konkep utamanya yang telah dinyatakan lulus. Namun tiba-tiba tanpa landasan hukum yang jelas langsung dibatalkan hanya karena asumsi lembaga yang bukan memiliki kewenangan," urai Munandar.

Sementara, Ketua FK-CPNSD Konkep, Rustam Alfian menyebutkan, CPNS yang sudah dinyatakan lulus harus tetap diberi legitimasi. Karena menjadi kebutuhan mendesak dalam mendukung jalannya roda pemerintahan di Konawe Kepulauan.

"Maka dengan ini, kami dari elemen masyarakat Wawonii dan  FK-CPNSD Konkep menyatakan sikap menolak dan menuntut pembatalan hasil seleksi CPNSD Konkep sebagaimana tertuang dalam surat MenPAN-RB RI Nomor ; B/837/M.PAN-RB/03/2015 tanggal 11 Maret 2015. Kemudian menuntut dan mendesak Pemkab Konkep dan KemenPAN-RB untuk segera memproses surat keputusan penetapan NIP peserta seleksi CPNSD Konkep yang telah dinyatakan lulus dan diumumkan tanggal 27 Februari lalu," tegasnya.

Rusta Alfian menuntut dan mendesak DPRD Konkep untuk merekomendasikan dan memperjuangkan hak-hak peserta CPNS Konkep yang telah dinyatakan lulus seleksi agar segera mendapatkan legitimasi sesuai aturan yang berlaku. Menyatakan mosi tidak percaya kepada BPKP dan ORI yang telah memberikan rekomendasi pembatalan hasil seleksi CPNS Konkep yang tidak jelas atau hanya berdasarkan asumsi dan tidak berlandaskan hukum.

Di gedung DPRD Konkep, para demonstran diterima Ketua DPRD Konkep, Musdar beserta anggota dewan lainnya. Setelah beberapa menit melakukan orasi, Ketua DPRD Konkep mempersilahkan kepada  komisi I yang membidangi CPNS. Ketua Komisi I DPRD Konkep, Untung Taslim menyatakan DPRD akan terus mengawal persoalan CPNS.

"Kami akan berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi tersebut. Kami bukan menolak dan menerima surat pembatalan tersebut tapi kami akan mencari kebenaran dalam proses seleksi CPNS Konkep," katanya.

Massa saat itu memberikan sebuah kain putih berukuran 1x4 meter kepada anggota dewan untuk menandatangani penolakan surat pembataalan MenPAN-RB. Satu persatu anggota dewan langsung bersikap dan tak terkecuali Ketua DPRD Konkep, Musdar ikut bertandatangan.

Puas berorasi di Kantor DPRD Konkep, massa melanjutkan orasi di Kantor Pemkab Konkep. Mereka diterima langsung Bupati Konkep, Muh Nur Sinapoy.

Nur Sinapoy menyatakan, secara tegas memberikan dukungan atas aspirasi pengunjuk rasa. "Saya selaku pejabat pembina kepegawaian di Konkep secara tegas mengatakan bahwa proses penerimaan CPNS sudah berjalan sesuai peraturan perundang-undang yang berlaku. Kita sudah lakukan itu," katanya.

Terkait tuntutan masyarakat agar bupati ikut memberikan penolakan atas surat MenPAN-RB RI soal pembatalan hasil seleksi CPNS Konkep, Nur Sinapoy secara tegas memberikan dukungan.

"Saya tidak akan membatalkan pengumuman hasil CPNS Konkep. Saya minta dukungan masyarakat agar bersama-sama kita memberikan dukungan terhadap proses yang telah berjalan sesuai perundang-undangan yang berlaku. Sekali saya katakan bahwa saya tidak akan membatalkan hasil pengumuman," kata bupati di hadapan massa.

Alasan tersebut, lanjut dia, karena pembatalan yang dilakukan MenPAN-RB RI hanya sepihak. Karena itu, aduan yang semestinya oleh MenPAN-RB harus dilakukan klarifikasi terlebih dahulu. "Inikan sebuah pembuktian bahwa tidak terjadi kebocoran soal dalam seleksi CPNS di Konkep. Karena itulah sekali saya katakan bahwa saya akan terus berjuang dan saya tidak akan membatalkan keputusan sepihak karena seharusnya kami harus dipanggil untuk lakukan klarifikasi. Saya tidak akan membatalan penermaan CPNS, saya minta dukungan masyarakat. Sekali lagi tidak akan membatalkan pengumun CPNS," tegas Nur Sinapoy.

Saat itu bupati ikut memberikan tanda tangan bentuk penolakan di atas kain putih yang telah disiapkan pengunjuk rasa. "Kami minta kepada seluruh PNS yang ada untuk ikut bersama-sama memberikan dukungannya. Saudara tidak usah takut, karena kebenaran itu akan berpihak kepada yang benar dan kesalahan itu akan terjawab dengan sendirinya," katanya mengajak.

0 komentar :

Post a Comment