Tuesday 24 March 2015



Suasana silaturahim antara FKPPI Sultra dengan Dewan Pembina, Danrem 143 HO Kendari, Senin (23/3), di Korem 143 HO Kendari.

Waspadai Keberadaan ISIS di Sultra

* FKPPI Berkunjung ke Markas Korem 143

KENDARI - Meskipun hingga saat ini keberadaan ISIS di Sulawesi Tenggara (Sultra) belum nampak, namun Komandan Korem 143 HO Kendari, Kolonel CZI Rido Hermawan MSc, meminta agar semua pihak tetap waspada, tanpa terkecuali FKPPI sebagai salah satu organisasi kepemudaan di Sultra.
Dalam kunjungan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI Polri (FKPPI) Sultra ke Markas Korem 143 HO Kendari, Senin (23/3), Komadan Korem menyegarkan kembali tentang Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan alat pengikat untuk terus mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ditengah keberagaman suku, adat, budaya, hingga kepercayaan dalam beragama di Indonesia.
"Kita belum terlambat untuk terus memajukan bangsa serta negara ini, melalui penggalian potensi dan profesi yang kita miliki maupun digeluti saat ini. Dan terpenting lagi dimulai dari diri kita masing-masing. Memang perubahan itu membutuhkan proses, tetapi lebih baik sedikit demi sedikit, ketimbang tidak sama sekali. Artinya, selain revolusi tentu ada evolusi," ucapnya.
Dia melanjutkan, amanah tersebut sesuai dengan harapan kuat dari para pendiri bangsa terkait pembangunan bangsa dan negara, sehingga setiap individu harus mengambil perannya masing-masing. Seperti bagaimana terlibat dalam aksi sosial terhadap bencana alam di Indonesia, meminimalisir timbulnya konflik-konflik di daerah, dan masih banyak lagi, tanpa harus terprovokasi isu-isu yang datang dari luar negeri, yang kemudian membahayangkan situasi kondusif dalam negeri kita.
"Jadi jangan di luar negeri yang perang, disini yang konflik, apalagi sampai mendaftarkan diri secara diam-diam untuk perang ke sana (luar negeri,red), padahal di dalam negeri pun kita bisa terlibat dalam aksi sosial, maupun kegiatan bermanfaat lainnya bagi umat. Olehnya, mari waspadai ISIS dan paham-paham sesat lainnya. Jika demikian, maka secara tidak langsung kita bisa membangun bangsa, yang berdasar Pancasila dan UUD 1945," terangnya.
Berkaitan dengan kunjungan FKPPI Sultra tersebut, Danrem 143 HO Kendari menerangkan, salah satu langkah awal untuk membangun bangsa ke arah lebih baik, yakni mampu berpikir pada tingkatan level lebih tinggi yaitu kesatria. Dimana bukan hanya menjadi simbol semata, melainkan bagaimana menanamkan nilai-nilai rela berkorban dalam jiwa demi untuk bangsa dan negara.
"Tingkatan pertama itu berpikir kritis dari sisi negatif sehingga semua orang dianggap salah. Kedua, logika dimana terjadi keberimbangan antara negatif fan positif. Tiga, bijaksana dimana seseorang yang mampu berpikir negatif dan positif, dan melalui kebijaksanannya bisa merumuskan pemecahan masalah. Empat, berpikir arif yakni meletakan yang benar pada titik yang benar dan salah pada yang salah. Misalnya, Agama diatas segala-galanya, lalu bagaimana dengan keyakinan yang berbeda-beda? Olehnya, kita harus tetap satu dalam tujuan, melalui pemikiran kelima, yakni kesatria untuk rela berkorban demi bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," paparnya.
"Kunjungan ini sangat bernilai strategis bagi saya, sebab bisa bertemu langsung dengan salah satu elemen generasi penerus bangsa, yang tidak lain anak dari tentara dan polisi, dimana kerap mendapatkan tugas pengamanan wilayah. Perlu dipahami bahwa perang itu akan selalu ada, karena merupakan letupan dari jiwa seseorang. Saat ini kita memang tidak berperang, tetapi telah ada sejumlah daerah konflik, seperti di Ambon, Poso, Aceh, dan sejumlah daerah lainnya di Indonesia," lanjut anggota Kopasus selama 20 tahun ini.
Olehnya, masih Danrem, semua pihak dan lapisan, tanpa terkecuali generasi muda yang terhimpun dalam wadah FKPPI, untuk jeli melihat suatu persoalan, sehingga tidak berada dalam posisi yang keliru.
Sementara itu, Ketua FKPPI Sultra, Yani Muluk, mengatakan, melalui koordinasi yang terus terjalin antara FKPPI dengan para dewan pembina, maka sinergitas akan terus terbangun, serta menjadi pondasi kuat dalam menghalau berbagai ancaman terhadap bangsa dan negara, terkhusus di wilayah Sultra, melalui peran serta semua pihak tanpa terkecuali.

0 komentar :

Post a Comment