Suasana
silaturahim antara FKPPI Sultra dengan Dewan Pembina, Danrem 143 HO Kendari,
Senin (23/3), di Korem 143 HO Kendari.
Waspadai
Keberadaan ISIS di Sultra
*
FKPPI Berkunjung ke Markas Korem 143
KENDARI
- Meskipun
hingga saat ini keberadaan ISIS di Sulawesi Tenggara (Sultra) belum nampak,
namun Komandan Korem 143 HO Kendari, Kolonel CZI Rido Hermawan MSc, meminta
agar semua pihak tetap waspada, tanpa terkecuali FKPPI sebagai salah satu
organisasi kepemudaan di Sultra.
Dalam
kunjungan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI Polri (FKPPI) Sultra ke
Markas Korem 143 HO Kendari, Senin (23/3), Komadan Korem menyegarkan kembali
tentang Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan alat pengikat untuk terus
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ditengah keberagaman
suku, adat, budaya, hingga kepercayaan dalam beragama di Indonesia.
"Kita
belum terlambat untuk terus memajukan bangsa serta negara ini, melalui
penggalian potensi dan profesi yang kita miliki maupun digeluti saat ini. Dan
terpenting lagi dimulai dari diri kita masing-masing. Memang perubahan itu
membutuhkan proses, tetapi lebih baik sedikit demi sedikit, ketimbang tidak
sama sekali. Artinya, selain revolusi tentu ada evolusi," ucapnya.
Dia
melanjutkan, amanah tersebut sesuai dengan harapan kuat dari para pendiri
bangsa terkait pembangunan bangsa dan negara, sehingga setiap individu harus
mengambil perannya masing-masing. Seperti bagaimana terlibat dalam aksi sosial
terhadap bencana alam di Indonesia, meminimalisir timbulnya konflik-konflik di
daerah, dan masih banyak lagi, tanpa harus terprovokasi isu-isu yang datang
dari luar negeri, yang kemudian membahayangkan situasi kondusif dalam negeri
kita.
"Jadi
jangan di luar negeri yang perang, disini yang konflik, apalagi sampai
mendaftarkan diri secara diam-diam untuk perang ke sana (luar negeri,red),
padahal di dalam negeri pun kita bisa terlibat dalam aksi sosial, maupun
kegiatan bermanfaat lainnya bagi umat. Olehnya, mari waspadai ISIS dan
paham-paham sesat lainnya. Jika demikian, maka secara tidak langsung kita bisa
membangun bangsa, yang berdasar Pancasila dan UUD 1945," terangnya.
Berkaitan
dengan kunjungan FKPPI Sultra tersebut, Danrem 143 HO Kendari menerangkan,
salah satu langkah awal untuk membangun bangsa ke arah lebih baik, yakni mampu
berpikir pada tingkatan level lebih tinggi yaitu kesatria. Dimana bukan hanya
menjadi simbol semata, melainkan bagaimana menanamkan nilai-nilai rela
berkorban dalam jiwa demi untuk bangsa dan negara.
"Tingkatan
pertama itu berpikir kritis dari sisi negatif sehingga semua orang dianggap
salah. Kedua, logika dimana terjadi keberimbangan antara negatif fan positif.
Tiga, bijaksana dimana seseorang yang mampu berpikir negatif dan positif, dan
melalui kebijaksanannya bisa merumuskan pemecahan masalah. Empat, berpikir arif
yakni meletakan yang benar pada titik yang benar dan salah pada yang salah.
Misalnya, Agama diatas segala-galanya, lalu bagaimana dengan keyakinan yang
berbeda-beda? Olehnya, kita harus tetap satu dalam tujuan, melalui pemikiran
kelima, yakni kesatria untuk rela berkorban demi bangsa dan negara berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945," paparnya.
"Kunjungan
ini sangat bernilai strategis bagi saya, sebab bisa bertemu langsung dengan
salah satu elemen generasi penerus bangsa, yang tidak lain anak dari tentara
dan polisi, dimana kerap mendapatkan tugas pengamanan wilayah. Perlu dipahami
bahwa perang itu akan selalu ada, karena merupakan letupan dari jiwa seseorang.
Saat ini kita memang tidak berperang, tetapi telah ada sejumlah daerah konflik,
seperti di Ambon, Poso, Aceh, dan sejumlah daerah lainnya di Indonesia,"
lanjut anggota Kopasus selama 20 tahun ini.
Olehnya,
masih Danrem, semua pihak dan lapisan, tanpa terkecuali generasi muda yang
terhimpun dalam wadah FKPPI, untuk jeli melihat suatu persoalan, sehingga tidak
berada dalam posisi yang keliru.
Sementara
itu, Ketua FKPPI Sultra, Yani Muluk, mengatakan, melalui koordinasi yang terus
terjalin antara FKPPI dengan para dewan pembina, maka sinergitas akan terus
terbangun, serta menjadi pondasi kuat dalam menghalau berbagai ancaman terhadap
bangsa dan negara, terkhusus di wilayah Sultra, melalui peran serta semua pihak
tanpa terkecuali.
0 komentar :
Post a Comment