Tanggul Sungai Konaweha Jebol
*Ratusan Hektar Sawah Siap Tanam Terancam Gagal
*Galang Warga Tanggulangi Tanggul Jebol Pakai Karung Pasir
Unaaha - Hujan yang terjadi di hulu sungai Konaweha barimbas buruk terhadap
infrastruktur tanggul di Kecamatan Wonggeduku. Debit air yang begitu tinggi
menembus pertahanan tanggul. Akibatnya, Senin (23/3), tanggul sungai jebol. Tak pelak, areal persawahan yang berdampingan
dengan tanggul langsung terendam air luapan sungai.
Mengetahui musibah tersebut, Bupati Konawe, Kery S Konggoasa bersama Kepala
BP4K Konawe, Muh Akbar, langsung terjun meninjau lokasi banjir. Dengan sigap
mereka menebus titik tanggul jebol di Desa Dawidawi di Kecamatan Wonggeduku.
"Kita dapat informasi dari penyuluh lapangan dan BPBD kalau ada sawah yang banjir. Sama-sama bupati kita
turun cek. Ternyata ada tanggul yang jebol. Airnya masuk di sawah. Kemarin
memang debit air di hulu sungai Konaweha tinggi karena hujan," terang
Akbar usai mengecek titik banjir.
Badan tanggul sungai yang jebol diketahui mencapai 20 meter lebih. Alhasil,
air sungai lanhsung menerobos ke kawasan sawah yang bersebekahan dengan
tanggul. Sekitar 10 HA areal sawah warga terwndam banjir dadakan tersebut.
"Untungnya yang 10 Ha ini baru-baru selesai panen. Sekarang itu mereka
lagi siap-siap tanam" tambah Akbar.
Namun begitu, 100 Ha sawah yang terletak tak jauh dari titik tanggul jebol
dalam status waspada. Luapan air diprediksi bakal menembus kawasan sawah berisi
padi yang baru saja ditanami.
"Bisa - bisa menyebar ke kawasan sawah di Desa Dinonggasai Kecamatan
Wonggeduku Barat dan Desa Dawidawi Wonggeduku,"ujar Akbar.
Tidak hanya berpotensi meredam ratusan hektar kawasan sawah lain. Lebih jauh, akibat terendam luapan sungai siklus tanam
menjadi terganggu. Petani di Desa Dawidawi yang seyogyanya mulai mempersiapkan proses cocok tanam usai panen terpaksa
menunda sementara program penanaman bibit padi.
"Sementara penyuluh kita arahkan menghimbau petani untuk waspada. Kita
imbau mereka tetap mendampingi petani dan membantu antisipasi jebolnya
tanggul," pungkas Akbar.
Prihatin dengan musibah banjir menimpa areal persawahan di Desa Dawidawi
tersebut, Bupati Konawe, Kery S Konggoasa, mempressure agar proyek rekonstruksi
tanggul sungai Konaweha segera
dipercepat.
Hal ini diutarakan Kery usai meninjau kawasan banjir korban jebolnya
tanggul Sungai Konaweha, Senin (23/3).
Proyek rekonstrukai tanggul Sungai Konaweha di Desa Dawidawi memang telah
masuk dalam program kerja pihak Pemprov Sultra melalui Balai Sumber Daya tahun
ini. Kery diketahui telah berkoordinasi dengan Balai Sumber Daya Air agar
bergerak menanggulangi perbaikan fisik tanggul secepat mungkin.
Wajar saja jika Kery mendesak perbaikan tanggul sesegera mungkin. Bagaimana
tidak, kemarin tanggul sungai Konawe di Desa Dawi-Dawi jebol hingga sepanjang
20 meter lebih.
Luapan air lantas merembes ke kawasan persawahan warga. Sekitar 10 HA sawah
warga tercatat menjadi korban tanggul sungai yang jebol. Alhasil kawasan
pertanian itu terendam air luapan sungai Konaweha.
Sementara itu, ratusan hektar areal persawahan yang terletak di Kecamatan
Wonggeduku Barat dan Wonggeduku terancam bernasib sama. Jika tidak
ditanggulangi cepat, kawasan sawah yang baru saja ditanami itu terancam puso.
"Ini memang bukan kasus pertama. Tahun lalu juga begitu. Tanggulnya
memang sudah harus dibangun. Warga dulu inisiatif tutupi bangunan tanggul yang
rusak dengan karung pasir. Tapi kemarin sudah tidak mampu makanya jebol dan
banjir. Debit air memang sangat tinggi," urai Kepala BP4K Konawe, Muh
Akbar.
Langkah dini, Bupati kembali menggalang aparat dan warga gotong
royong. Pencegahan darurat agar luapan
air tidak menyebar luas, warga diarahkan mengisi katung dengan pasir dan tanah.
Karung ini lantas dijadikan sebagai tameng penutup tanggul yang jebol.
"Satu-satunya
jalan sementara menekan laju air biar tidak terus masuk ya dengan menutupnya
pakai karung pasir. Camat dan warga kemarin gotong royong kerja," ujar
Akbar
0 komentar :
Post a Comment