Sunday 16 November 2014

Dinas Perijinan Jadi Conto Buat 16 SKPD yang Msuk Jonah Merah

KENDARI-  Kantor Badan Pelayanan Perizinan Kota Kendari yang baru-baru ini mendapat penghargaan dari Ombudsman sebagai SKPD yang masuk di Jona hijau dan dinobatkan sebagai SKPD untuk menjadi contoh buat 16 SKPD yang masuk Jonah Merah.
Kantor Badan Pelayanan Perizinan Kota Kendari Yan Bella yang ditemui dikantornya Rabu (12/11)menyampaikan dengan adanya penghargaan ini merupakan suatu tantangan yang berat bagi kami untuk meningkatkan pelayanan yang lebih bagus, seperti bagaimana mengefektifkan pelayanan ini tentunya harus didukung dengan SDM yang lebih baik.
Pelayanan infrastruktur yang memadai antara lain untuk dibidang SDMnya, setiap saat kita harus mengikuti perkembanganpeningkatan-peningkatan pelayanan dengan meningkatkan kemampuan SDM ini.
Karena SDM ini harus memahami aturan-aturan mekanisme-mekanisme yang standar sehingga pelayanan ini dapat eksis dan lebih evektif dari hari ke hari.
Lanjutnya kemudian untuk infra struktur untuk lebih mengaktifkan administrasi pelayanan mengefektifkan kostumer-kostumer kita yang melakukan pelayanan tentunya ini membutuhkan sarana dan prasarana Teknologi Informasi yang lebih efektif antara antara lain peralatan kenyamanan ruangan dan fasilitas lain yang akan disaaiapkan kantor atau badan pelayanan satu pintu.
Dalam stadar persyaratan pengurusan perijinan berdasarkan operasional rata-rata 3-4 hari 50 menit setiap pelayanan bentuk dan isinya kalau dokumen yang bersangkutan lengkap tuturnya.
Tetapi untuk sekarang ini kami sudah menciptakan satu gagasan yang baru dengan pelayanan perijinan Paralel jadi seorang pengusaha membutuhkan surat ijin usaha, SIU, dan lain-lain ketika dia sudah melengkapi persyaratan akan di proses satu kali secara bersamaan tambahnya.
Tidak seperti dulu setiap tahap harus bermohon untuk bidang konstruksi untuk sekarang cukup melakukan  permohonan satu kali saja untuk diproses tuturnya.
Dan untuk pelayanan Teknologi Informasi sementara kami sudah masukan kebadan anggaran Legislasi dan sudah dibahas dikomisi satu dan kami juga sudah memasukan proposalnya kepada panitia anggaran dan muda-mudah ditahun 2015 sudah terealisasi tambahnya. (p8)



Ketgam: Tampak Bapak  Drs Alastum sedang menyerahkan bantuan pada pelaku usaha mikro

Warga Kemaraya Dapat Bantuan BPM

Kendari- Kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan pemberian peralatan agar lebih berdaya saing menuju masyarakat mandiri dan sejahtera, kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Kemaraya Kota Kendari, dalam kegiatan ini dihadiri Sekertaris Badan Pemberdaya Masyarakat Usaha Ekonomi mikro Drs Alastum, Drs Wahyu selaku yang mewakili Perindagkop yang membawakan materi Ijin Usaha Mikro, Kabid Ekonomi H Ratna Dewi sebagai penanggung jawab, Balai Pom yang diwakili, Lurah Kemaraya,  dan tokoh-tokoh wanita usaha mikro.
Dalam kegiatan ini  BPM memberikan bantuan berupa peralatan dapur yaitu Kopor gas, Mikser, Pengilingan Krupuk, blender dan lain-lain yang di berikan kepada 2 kelopok usaha mikro dimana 1 kelompok berjumlah 20 orang.
Kegiatan ini disambut meriah oleh ibu-ibu usaha mikro dan masyarakat kelurahan Kemaraya yang senang tiasa turut memeriakan acara ini dan menyaksikan penyerahan bantuan kepada 3 kelopok ibu-ibu usaha mikro.
Dalam Kegiatan ini dalam rangka kegiatan pelatihan pemberdayaan Masyarakat Usaha Mikro, Kabid Ekonomi BPM H Ratna Dewi memaparkan bahwa pemberdayaan usaha mikro ini adalah bagian dari fisi-misi dari BPM untuk memberdayakan Usaha-usaha kecil di kota kendari ini yang belum mampu meningkatkan usahanya dan belum mendapat bantuan dari pihak manapun.
Lanjutnya  kegiatan ini diperuntukan kepada usaha mikro yang kurang mampu untuk meningkatkan usahanya agar  berdaya saing menuju masyarakat mandiri dan sejahtera, dengan adanya kegiatan ini kami dari  pihak BPM mengharapkan dengan adanya bantuan ini  bisa meningkatkan usaha mikro yang mereka geluti.
Kegiatan ini juga akan berkelanjutan dimana kami akan selalu mengevaluasi pemberian bantuan-bantuan yang diberikan pihak BPM setiap 3 bulan untuk melihat kemajuan dari usaha mikro yang mereka Geluti dan mengadakan Kuisioner bagaimana cara mereka meningkatkan usaha mikro mereka tuturnya.
Pada kesempatan ini Wahyu selaku yang mewakili Perindagkop yang dimintai keteranganya selesai pelaksanaan penyerahan Bantuan Rabu (12/11) menyampaikan bahwa membantu pelku usaha kecil untuk memajukan atau memberdayakan usahanya dan penyerahan bantuan ini bukan diserahkan begitu saja akan tetapi akan dipantau perkembanganya "kalu dia bisa berkembang maka bisa dibantu lagi supaya lebih besar lagi".
Untuk para pelaku usaha kecil kami akan bantu yang sudah punya kelompok-kelompok itu karena kalau secara indifidual anggaran terbatas jadi harus perkelompok maka akan dibantu peralatan dan pembinaanya untuk memajukan usaha mereka jadi bukan hanya alat dapur akan tetapi seperti alat-alat bengkel, las, yang penting sudah punya kelompok terus mengajukan proposal usaha kecil apa yang dia banggun  yang penting punya lokasi dan tempat baik itu disewa milik sendiri tidak masalah kami hanya membantu peralatan saja, jadi nati tinggal diajukan di perindagkop utuk ditindak lanjuti tuturnya.
Untuk pelaku usaha yang butuh modal kita arahkan kepada badan pengembangan usaha yang penting ada kelopok kegiatan usaha tambahnya. (p8)





Ketgam: Tampak bapak Kidewan bersama Ibu Ratna Dewi bersama jajaranya selaku perwakilan BPM berpose bersama perwakilan masyarakat termaksud lurah Watulondo yang masyarakanya didaulat sebagai penerima bantuan BPM

Usaha Mikro Dapat Bantuan BPM

Kendari- Kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan pemberian peralatan agar lebih berdaya saing menuju masyarakat mandiri dan sejahtera, kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Watulondo Kec Powatu Kota Kendari, dalam kegiatan ini dihadiri Kepala Badan Pemberdaya Masyarakat Usaha Ekonomi mikro Drs Kidewan, Drs Wahyu selaku Perindagkop yang membawakan materi Ijin Usaha Mikro, Kabid Ekonomi H Ratna Dewi sebagai penanggung jawab, Balai Pom yang diwakili, Lurah Watulondo,  dan tokoh-tokoh wanita usaha mikro.
Dalam kegiatan ini  BPM memberikan bantuan berupa peralatan dapur yaitu Kopor gas, Mikser, Pengilingan Krupuk, blender dll yang di berikan kepada 3 kelopok usaha mikro dimana 1 kelompok berjumlah 20 orang.
Kegiatan ini disambut meriah oleh ibu-ibu usaha mikro dan masyarakat kelurahan Watulondo yang senang tiasa turut memeriakan acara ini dan menyaksikan penyerahan bantuan kepada 3 kelopok ibu-ibu usaha mikro.
Pada kesempatan ini dalam rangka kegiatan pelatihan pemberdayaan Masyarakat Usaha Mikro, Kabid Ekonomi BPM H Ratna Dewi yang ditemui dikantornya usai menghadiri pelatihan pemberdayaan masyarakat usaha mikro Hari ini Selasa (11/11) menuturkan bahwa kegiatan ini diperuntukan kepada usaha mikro yang kurang mampu untuk meningkatkan usahanya agar  berdaya saing menuju masyarakat mandiri dan sejahtera, dan belum mendapatkan bantuan dari pihak manapun.
Lanjut dengan adanya kegiatan ini kami dari  pihak BPM mengharapkan dengan adanya bantuan ini  bisa meningkatkan usaha mikro yang mereka geluti, dimana kelompok-kelompok penerima bantuan ini dari kalangan tidak mampu yang belum mendapatkan bantuan dari pihak manapun seperti Janda-janda, Penjual kue-kue, warung makan siap saji dll yang tidak berkembang usahanya.
Dewi juga menambahkan sesuai visi misi di BPM dimana untuk meningkatkan penguatan kapasitas sosial Budaya, Peningkatan Kapasitas Ekonomi Masyarakat, dan peningkatan Pelembagaan Masyarakat jadi dengan adanya kegiatan seperti ini maka peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat tidak mampu akan meningkat dan bagaimana usaha mikro saling kerja sama dan saling membangun dalam meningkatkan usaha mereka.
Kegiatan ini juga akan berkelanjutan dimana kami akan selalu mengevaluasi pemberian bantuan-bantuan yang diberikan pihak BPM setiap 3 bulan untuk melihat kemajuan dari usaha mikro yang mereka Geluti dan mengadakan Kuisioner bagaimana cara mereka meningkatkan usaha mikro mereka tuturnya.
"kalu sudah maju maka pihak perindagkop akan mengeluarkan ijin usaha untuk meningkatkan usaha mikro yang mereka geluti" untuk memudahkan mereka dalam memajukan usaha mikro yang mereka geluti katanya. (p8)