Ada Penggelapan
Dipembelian Bahan Bakar Modis
* Harusnya Pertamax
Tapi yang Dibeli Bensin
* Modis Wajib Gunakan
BBM Nonsubsidi
KENDARI - Gubernur
Sultra Nur Alam mengendus marak indikasi penyelewengan keuangan negara yang
dianggarkan melalui APBN, untuk operasional kendaraan dinas, namun tidak
digunakan dengan tepat.
Tidak sedikit mobil
dinas melakukan pengisian bahan bakar memakai BBM bersubsidi di SPBU yang seyogyanya untuk masyarakat, sementara
mobil dinas tersebut sudah dianggarkan dana operasionalnya untuk pembelian
bahan bakar memakai BBM nonsubsidi.
"Bayangkan saja,
mobil dinas yang semestinya menggunakan BBM nonsubsidi, namun menggunakan BBM
bersubsidi," tuturnya, Selasa (17/3) usai meresmikan SPBI non subsidi di
areal Eks RSUD Provinsi.
Makanya,lanjutnya,
Pemprov Sultra membangun stasiun pengisian bahan bakar industri (SPBI) dan
mewajibkan semua modis menggunakan BBM non subsidi.
Manfaatnya supaya
kita bisa mengefektifkan penerimaan daerah. Selama ini anggaran itu digunakan
untuk membeli BBM subsidi, mestinya menggunakan BBM non subsidi. Jangan uang
yang dinggarkan untuk membeli BBM non subsidi, tapi digunakan untuk BBM
subsidi. Kan ada penggelapan uang disitu. Berarti dua kali kerugian negara
didalamnya," ungkapnya.
Menurutnya, bukan
hanya oknum pajabat pemerintahan yang menggunakan BBM subsidi, namun terjadi
juga permainan di lokasi tambang.
Oknum yang
berkepentingan memiliki peran dengan mensuplai BBM subsidi ke areal
tambang, yang dijual dengan harga non
subsidi.
Dirinya berharap,
beropasinya SBPI dapat dimanfaatkan dengan baik. Khusus kendaraan dinas lingkup
Pemprov Sultra wajib menggunakan BBM industri atau non subsidi. Karena setiap
tahunnya Pemprov Sultra menganggarkan sekitar Rp 600 juta untuk membiayai
pembelian BBM non subsidi untuk setiap kendaraan dinas.
Penggunaan BBM non
subsidi akan secara langsung dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar
Rp 600 juta per tahun atau Rp50-Rp60 juta per bulan. Karena anggaran untuk
pembelian BBM untuk mobil dinas kembali ke kas daerah sebagai pendapatan.
"Jadi, dengan
membeli BBM nonsubsidi kita secara langsung akan mendapatkan keuntungan ganda,
uang yang kita keluarkan sebagai biaya oprasional akan kembali ke kas daerah
sebagai pendapatan. Selama ini, anggaran itu semua keluar begitu saja dan belum
tentu jelas penggunaannya." ujarnya. (cr3/b/ags)
0 komentar :
Post a Comment