Anggota DPR Sebut
Kabinet Jokowi Krisis Kepemimpinan
KENDARI - Berbagai permasalahan bangsa yang dihadapi Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo saat ini makin banyak, dan belum ditemukan solusi konkritnya.
Mulai dari melemahnya
rupiah, harga beras yang masih belum stabil, dan harga BBM yang belum stabil.
Karenannya, anggota
DPR RI menilai kabinet Jokowi saat ini sedang mengalami krisis kepemimpinan.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi VI DPR RI Ahmad Hafis Tohir di Kendari, Selasa
(17/3).
Dirinya belum melihat kekompakan dari kabinet
tersebut, dalam mengatasai persoalan bangsa,
yang disebabkan kurangnya kepemimpinan.
"Kalau kita
lihat sekarang terjadi krisi leadership. Terbukti hanya persoalan kenaikan
harga beras saja, sesama kementerian saling menyalahkan. Nah ini menunjukan
ketidakkompaknya kepemimpinan saat ini. Tentu keadaan itu tidak baik jika
dilihat dimata publik," ungkapnya.
Politisi PAN
menyarankan mestinya pemerintah harus menunjukan kekompakan dalam menghadapi
semua persoalan bangsa. Mestinya semua pemangku kepentingan harus dilibatkan
didalamnya dalam menyelesaiakan persoalan bangsa.
Dirinya
membandingkan, jika menengok dipemerintahan SBY selama dua periode, meskipun
banyak persoalan bangsa, mulai dari penguatan dolar hingga mencapai Rp 12 500,
tetapi semua bisa ditangani dengan baik. Meskipun tidak turun secara signifikan
namun paling tidak pemerintah sudah melakukan upaya.
Jadi persoalan
penguatan dolar terhadap rupiah saat ini, menurutnya harus menjadi perhatian
serius pemerintah. Jangan dipandang sebagai hal biasa.
Namun, kata dia DPR
belum melihat langkah konkrit pemerintah dalam mengantisipasi terus naiknya
harga dolar terhadap rupiah hingga mencapai nilai Rp 13.147.
"Penguatan
rupiah tidak bisa dianggap biasa saja, ini penting untuk diperhatikan dan ini
persoalan serius. Mestinya pemerintah mengambil langkah konkrit persoalan ini.
Begitu pula belum stabilnya harga beras. Jangan hanysa saling menyalahkan
tetapi bangun kekompakan untuk menyelesaikannya," pungkasnya. (cr3/b/ags)
0 komentar :
Post a Comment