Friday 20 March 2015



Anggota DPR Sebut Kabinet Jokowi Krisis Kepemimpinan

KENDARI - Berbagai permasalahan bangsa yang dihadapi Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo saat ini makin banyak, dan belum ditemukan solusi konkritnya.

Mulai dari melemahnya rupiah, harga beras yang masih belum stabil, dan harga BBM yang belum stabil.

Karenannya, anggota DPR RI menilai kabinet Jokowi saat ini sedang mengalami krisis kepemimpinan. Hal ini disampaikan Ketua Komisi VI DPR RI Ahmad Hafis Tohir di Kendari, Selasa (17/3).

Dirinya  belum melihat kekompakan dari kabinet tersebut, dalam mengatasai persoalan bangsa,  yang disebabkan kurangnya kepemimpinan.

"Kalau kita lihat sekarang terjadi krisi leadership. Terbukti hanya persoalan kenaikan harga beras saja, sesama kementerian saling menyalahkan. Nah ini menunjukan ketidakkompaknya kepemimpinan saat ini. Tentu keadaan itu tidak baik jika dilihat dimata publik," ungkapnya.

Politisi PAN menyarankan mestinya pemerintah harus menunjukan kekompakan dalam menghadapi semua persoalan bangsa. Mestinya semua pemangku kepentingan harus dilibatkan didalamnya dalam menyelesaiakan persoalan bangsa.

Dirinya membandingkan, jika menengok dipemerintahan SBY selama dua periode, meskipun banyak persoalan bangsa, mulai dari penguatan dolar hingga mencapai Rp 12 500, tetapi semua bisa ditangani dengan baik. Meskipun tidak turun secara signifikan namun paling tidak pemerintah sudah melakukan upaya.

Jadi persoalan penguatan dolar terhadap rupiah saat ini, menurutnya harus menjadi perhatian serius pemerintah. Jangan dipandang sebagai hal biasa.

Namun, kata dia DPR belum melihat langkah konkrit pemerintah dalam mengantisipasi terus naiknya harga dolar terhadap rupiah hingga mencapai nilai Rp 13.147.

"Penguatan rupiah tidak bisa dianggap biasa saja, ini penting untuk diperhatikan dan ini persoalan serius. Mestinya pemerintah mengambil langkah konkrit persoalan ini. Begitu pula belum stabilnya harga beras. Jangan hanysa saling menyalahkan tetapi bangun kekompakan untuk menyelesaikannya," pungkasnya. (cr3/b/ags)

0 komentar :

Post a Comment