Abdul Hakim/Rakyat Sultar
Ketgam: tamapak ratusan
demonstran dan penjagaan ketat pihak keamanan TNI/Polri Beserta Keranda yang
dibawa para demostran.
Demonstrasi Mahasiswa
Tolak Kunjungan Jokowi
Kendari- Demonstrasi yang
tergabung dalam Keluarga Besar Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik dan Ilmu Kebudayaan Universitas Halu Oleo (BEM FISIP UHO) hari
ini Kamis (06/11) melakukan demonstrasi besar-besaran, mereka juga menutup jalur
kampus para baru sehingga para pengguna jalan harus memutar arah lewat
Anduonohu atas kejadian ini membuat macet jalan kampus anduonohu.
Mereka melakukan
demonstrasi Mulai dari Fakultas FISIP untuk menemui langsung bapak Presiden RI
H Jokowi Dodo untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan mereka namun hanya sampai
dijembatan pasar baru karena mereka tidak diijinkan lewat oleh pihak keamanan
yang tergabung dalam TNI/Polri.
Demonstrasi yang
beranggotakan kurang lebih 100 oarng ini mengunakan berbagai atribu sebagai
bentuk penolakan atas kebijakan bapak presiden Ri, para demonstran juga
membawah kerandah jenajah sebagai bentuk penolakan mereka terhadap
kebijakan-kebijakan Jokowi-JK yang tidak Pro kepada Rakyat.
Demonstrasi ini Berjalan
Damai tanpa ada koflik antara pihak keamana dan Mahasiswa walaupun sempat
saling dorong-mendorong antara Mahasiswa dengan Pihak Kepolisian, demonstrasi
yang dipimpin langsung oleh ketua bem Fisip Samsul, Wakil ketua BEM La Ode
Asdar, Frengkis ketua DPM Fisip dan Korlap Ardin Ode Saeri.
Dalam Demonstrasinya
mereka menuntut kebijaka-kebijakan yang Jokowi Dodo sebagai presiden Repoblik
Indonesia banyak menemui masalah dan kontroversi dimata masyarakat berbagai
kebijakan tersebut diantaranya akan di Moratorium CPNS selama 5 tahun, akan dinaikan
harga BBM dan dihapusnya BBM bersupsidi.
Dengan kedatangan
Presiden RI di Sulawesi Tenggara merupakan bentuk ekspresi besar dari lapisan
masyarakat beserta mahasiswa untuk menolak segalah bentuk kebijakan pemerintah
yang tidak Pro kepada Rakyat melalui kedatangan Presiden Ri Jokowi Dodo Kami
menolak, dan harapan masyarakat sultra tetap komitmen dengan fisi misinya bahwa
akan selalu bersma kepentingan rakyat dibandingkan politik.
Demonstrasi menilai
kedatangan Kedatangan Presider Ri merupakan suatu bencana terbesar bagi
masyaraka Sulawesi tenggara karena tidak komitmen dengan fisi-Misi untuk
mensejahterakan rakyat kalangan bawah, mensejahterakan kaum nelayan dengan
kenaikan BBM hanya untuk memiskinkan mereka.
Dalam demonstrasi ini
mereka menuntut 3 hal yaitu meminta kepada Persiden Ri Jokowi Dodo untuk
segerah mencabut Moratorium penerimaan CPNS selama 5 tahun karena hanya akan
menambah angka pengangguran.
Kedua Menolak kenaikan
harga BBM dan mengumumkan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa wacana kenaikan
BBM dan subsidi BBM tidak akan terjadi karena hanya akan memiskinkan masyarakat
Indonesia.
Ketiga memintah kepada
bapak presiden Ri agar segerah merekomendasikan putra daerah sulawesi tenggara
sebagai mentri dalam kabinet kerja Jokowi-JK karena bapak Jokowi sudah berjanji
sesuai dengan Visi-Misi bahwa mentri harus ada keterwakilan setiap daerah untuk
jatah mentri dalam kabinetnya. (p8)
0 komentar :
Post a Comment