Monday 8 December 2014


Ketgam: Tampak Muh Syahrir selaku Kepala UPTP. BPP Kendari, Hj Sitti Leomo Bachrun selaku Wakil ketua IV Tim Pengerak PKK Prov Sultra, Nora Ewaliana Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kemnakertrans RI, beserta tim pengerak PKK

Penerapan 5-S Pada TP. PKK Kab/Kota se-Sulawesi Tenggara

Kendari- Kegiatan Penerapan 5-S dimana pertama Seiri=Sisi, Seiton=Susun, Seiso=Sasap, Seiketsu=Sosoh, dan Shitsuke=Suluh dimana Sisi adalah Sisikan barang yang tidak berguna pada tempat kerja,lingkungan, Sekolah, Rumah Tangga, dan Pindahkan, Susun adalah susun barang yang berguna dan simpan dengan baik sesuai dengan tempatnya sehingga mudah ditemukan pada saat dibutuhkan, Sasap adalah bersihkan lingkungan kerja anda sehingga lantai, peralatan, halaman bebas debu dan sampah sehingga kelihatan rapih, indah, dan bersahaja, Sosoh adalah pelihara lingkungan kerja sehingga produktif dan menyenangkan dengan cara terus menerus melakukan seiri, seiton dan seiso, dan Suluh adalah latih pekerja, anggota keluarga, murid untuk selalu membudayakan disiplin, taat pada aturan, secara terus menerus dimana saja.
Kegiatan ini diselengarakan selama 3 hari ini mulai tanggal 23-26 November yang bertempat di Swiss BelHotel yang bekerja sama antara Bimbingan Teknis Penerapan Five bersama Balai Peningkatan Produktifitas Kendari dengan Tim PKK Provinsi Sultar.
Sekaligua penyerahan f tener five S dari ibu Nora Ewaliana selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kemnakertrans RI  kepada 5 sekolah yang terpilih yang secara bertahap setelah menerapkan menejmen tata graha five S dilingkungan Sekolah sebagai tanda kerja sama dalam kegiatan kemasyarakatan arti pentingnya peningkatan produktifitas diwilayah sulawesi tenggara masing-masing  sdn 17 baruga, smp 1 kendari sman 1 kendari dan smkn 3 kendari.
Kegiatan ini diselengarakan oleh UPTP. Balai Peningkatan Produktifitas Kendari (BPP Kendari) dan dihadiri oleh Dra Marta Hutapea selaku Kasi Penlak Disnarkertrans Prov Sultra yang mewakili Kadis  Narkertrans, Dra Nora Ekaliana MM selaku direktur Bina Intala Kemenakertrans RI, Hj Itoh Toharia Saleh Lasata selaku Ketua Harian TP BPP Kendari, Drs Muh Syahrir selaku Kepala UPTP. BPP Kendari, Hj Saila selaku Sekertaris TP PKK Prov Sultra, Dra Grice Bunga, Muji Rahayu, selaku instruktur BPP Kendari, dan para anggota tim PKK se-Sultar bersarta Para kepala sekolah sma Kota Kendari.
Menurut Muh Syahrir selaku Kepala UPTP. BPP Kendari yang ditemui dihotel swis BelHotel hari ini (24/11) menyampaikan bahwa Bimbingan teknis produktifitas penerapan 5-S di Sultra 2003 sudah diperkenalkan namun baru dalam lingkup Dinas Nakertrans Prov Sultra dan baru tahun 2008 melalui bintek 5-S pada organiswasi PKK Prov Sultra atas prakarsa ibu ketua PKK Prov Sultra dan sekaran 5S mulai merambah ketingkat Perusahaan, Instansi Pemerinta, Rumah Tangga dan Sekolah.
Syahrir Juga menambahkan melalui Bimbingan teknis ini untuk membentuk kader-kader produktifitas pada TP PKK di Kab/Kota se-Sulawesi Tenggara sebagai patner pemerintah yang mempunyai basis keanggotaan yang besar mulai dari Desa, Kelurahan, Kecamatan, Kab/Kota dan Provinsi.
Pelaksanaan kegiatan ini juga salah satu bentuk untuk memperkuat fondasi peningkatan produktifitas bangsa, untuk meningkatkan disiplin kerja, motifasi dan produktifitas anggota organisasi PKK dan anggota Rumah Tangg, menciptakan kerja sama antara semua pengurus anggota baik dalam organisasi maupun rumah tangga, dan mendorong terciptanya budaya produktifitas untuk berinofasi dan kreatif tambahnya.
Sampai saat ini peserta bintek peningkatan melalui penerapan 5-S tahun 2014 berasal dari 14 kabupaten/Kota se-Sultra mulai dari Provinsi Sultra sendiri, Kota Kendari, Kota Bau-Bau, Kabupaten Buton, Kab Buton Utara, Kab Muna, Kab Wakatobi, Kab Kolaka timur, Kab Konawe, Kab,Konawe Selatan, Kab Konawe Kepulauan, Kab Kolaka, Kab Kolaka Utara, Kab Konawe Utara, dan Kab Bombana dan pelaksanaan kegiatan ini sampai saat ini berjalan lancar tuturnya.
Hj Sitti Leomo Bachrun selaku Wakil ketua IV Tim Pengerak PKK Prov Sultra yang mewakili Ketua Tim Pengerkak PKK provinsi menyampaikan bahwa melalui Penerapan 5-S ini adalah salah satu langka strategis untuk pemerinta pusat dan Daerah yang saat ini diperankan oleh tim pengerak PKK Provinsi untuk menciptakan keluarga sejahtera dan penataan rumah tangga yang bersi,rapi, indah, nyaman, dan menyenangkan serta membentuk sikap mental dan moral dalam mendidik anak yang berkualitas, produktis dan berdaya saing.
kegiatan ini juga sudah yang ke-4 kalinya dengan jumlah peserta 90 orang dan ini menjadi kader-kader produktifitas diseluruh Kab/Kota Se-Sultra tuturnya.
Nora Ewaliana selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kemnakertrans RI menyampaikan bahwa penerapan Produktifitas melalui 5-S sebenarnya masyarakat indonesia sudah melakukan 5-S ini sejara terorganisir melalui PKK-PKK di seluruh Indonesia namun istilah 5-S ini dikenalkan melalui lembaga produktifitas masyarakat.
Penerapan 5-S sebenarnya sudah dilakukan namun tidak disadari oleh masyarakat makanya perlu disosialisasikan untuk memperkenalkan 5-S ini sehingga masyarakat mengetahui fungsi dan tujuan 5-S ini tuturnya. (p8)


Rahmad

Fcature
Keseharian Tukang Pikul Pasar Basah
Beranjak Usia 9 Tahun Saya Jadi Tukang Pikul

Abdul Hakim/Rakyat Sultra

Inilah kehidupan keseharian saya menjadi tukang pikul dipasar ini, saya menghabiskan waktu bermain saya untuk mencari uang dipasar ini menjadi tukang pikul, saya memulai pekerjaan ini saat usia saya masih 9 tahun sampai hari ini usia saya suda 12 tahun.
Saya melakukan pekerjaan ini karena faktor ekonomi keluarga saya yang kurang mampu untuk membiayai keluarga dan sekolah saya.
Untuk membantu keluarga saya terpaksa saya menjadi tukang pikul untuk memenuhi jajan sehari-hari saya disekolah, pembayaran di sekolahku dan sebagian kadang saya tabung.
Namaku Rahmat saya sekola di SDN 8 Mandonga kelas VI, kegiatan saya sehari-hari pulang dari sekolah saya kerja memikul barang-barang belanjaan pembeli di pasar Basah ini.
Setiap saya mendapat pelangan satu kali pikul saya diberi Uang 5000 rupiah dan pendapatan saya setiap hari kurang lebih 30 sampai 40 ribu per hari.
Saya masuk sekolah Jam 6 pagi sampai jam 12 siang setelah itu saya langsung kepasar untuk mencari uang, saya jadi tukang pikul mulai jam 1 siang sampai jam 6 kadang sampai jam 7 malam.
Semenjak saya jadi tukang pikul saya kesekolah tidak minta uang jajan dan uang perlengkapan sekolaku seperti buku, polpen kadang baju seragan saya beli sendiri dari hasil saya jadi tukang pikul.
Sebenarnya pekerjaan saya berat karena memikul barang-barang belajaan pembeli di pasar ini berat-berat tapi demi mendapatkan uang jajan dan untuk ditabung saya harus bisa pikul  dan saya senang dengan pekerjaan ini kalau saya tidak mampu pikul maka saya pagilkan teman-tema saya yang bisa pikul.
Teman-teman saya yang jadi tukang pikul banyak ada yang masi kecil yang sekolah SD sama seperti saya ada juga yang sudah SMP.
Selesai saya keja saya bantu ibu saya atur barang jualanya dan langsung pulang dirumah untuk mandi, belajar dan kerjakan PR di sekolah, kalu ada PR dari sekolah kadang saya tidur jam-jam 11 malam kalau tidak ada PR jam 10 saya sudah tidur, kadang juga saya tidak sempat kerja PR saya karena saya kelelahan dengan pekerjaan saya.
Pendapatan saya tiap hari menjadi jajan saya disekolah sebagian saya tabung untuk membantu orang tua untuk biaya sekolaku ibu saya berjualan di pasar ini sedangkan bapak saya menjual ikan. (p8)



Abdul Hakim/Rakyat Sultra

TPA Unggulan Untuk Meraih Adipura

Kendari- Menurt Bapak H Asrun selaku Walikota Kendari yang ditemui diruanganya (20/11) menyampaikan bahwa dalam rangka penilaian Adipura saat ini yang sementara berlangsung kami pihak pemerintah Kota saat ini sementara mempersiapkan untuk meraih kembali Adipura ini dan Sampai saat ini penilaian adipura tidak ada masalah.
Pemerintah Kota saat ini untuk mendorong merebut kembali Adipura ini yang menjadi keunggulan kita adalah TPA dimana saat ini TPA kita naik yang sebelumya 9 sekarang menjadi 11 jadi ini salah satu keunggulan kita.
Lanjutnya Untuk saat ini kita hanya membutuhkan penambahan Bak sampah karena persoalan sampah ini menjadi pusat perhatian utama pemerintah kota kendari untuk menjaga kebersihan dan keindahan Kota.
Selain Untuk menjaga kebersihan Kota ini juga untuk mengurangi penumpukan sampah pada TPA, juga menghindari warga membuang sampah sembarangan tempat jadi tiap kelurahan harus punya minimal 1 Bak sampah tuturnya.

Rusnani juga menambahkan selaku Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Kendari dalam rangka Meraih Adipura yang saat ini sementra berlangsung kita punya komitmen harus mempertahankan yang sudah kita raih sebelumnya jadi apapun rintanganya dilapangan kita berupaya agar kita dapat mempertahankan piala Adipura ini.

Rusnani menambahkan tahun lalu kita memperoleh nilai 75,9 dan untuk target tahun 2014-2015 ini kita menargetkan nilai minimal 77 dan semua kesiapan kita sudah penuhi dan selesaikan sesuai instruksi dari Pak Wali kita harus mempertahankan semaksimal mungkin untuk merai Adipura kencana ini.

Saat ini kami dari pihak BLH tetap optimis untuk meraih Adipura Kencana ini walaupun sekarang ada perubahan indikator namun saat ini yang jadi unggulan kita adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dimana TPA tahun ini bobotnya naik menjadi 11 yang sebelumya 9 dan ini menjadi keuntungan pihak pemerintah Kota Kendari tambahnya.

Jadi yang harus kita lakukan saat ini adalah kita harus siapkan pengelolahan sampah masyarakat, kami saat ini pihak BLH sudah menentukan beberapa titik yang kita optimalkan untuk pengelolahan sampah perkotaan jadi ini adalah indikator yang baru untuk tahun 2015 mendatang tuturnya. (p8)

Sunday 16 November 2014

Dinas Perijinan Jadi Conto Buat 16 SKPD yang Msuk Jonah Merah

KENDARI-  Kantor Badan Pelayanan Perizinan Kota Kendari yang baru-baru ini mendapat penghargaan dari Ombudsman sebagai SKPD yang masuk di Jona hijau dan dinobatkan sebagai SKPD untuk menjadi contoh buat 16 SKPD yang masuk Jonah Merah.
Kantor Badan Pelayanan Perizinan Kota Kendari Yan Bella yang ditemui dikantornya Rabu (12/11)menyampaikan dengan adanya penghargaan ini merupakan suatu tantangan yang berat bagi kami untuk meningkatkan pelayanan yang lebih bagus, seperti bagaimana mengefektifkan pelayanan ini tentunya harus didukung dengan SDM yang lebih baik.
Pelayanan infrastruktur yang memadai antara lain untuk dibidang SDMnya, setiap saat kita harus mengikuti perkembanganpeningkatan-peningkatan pelayanan dengan meningkatkan kemampuan SDM ini.
Karena SDM ini harus memahami aturan-aturan mekanisme-mekanisme yang standar sehingga pelayanan ini dapat eksis dan lebih evektif dari hari ke hari.
Lanjutnya kemudian untuk infra struktur untuk lebih mengaktifkan administrasi pelayanan mengefektifkan kostumer-kostumer kita yang melakukan pelayanan tentunya ini membutuhkan sarana dan prasarana Teknologi Informasi yang lebih efektif antara antara lain peralatan kenyamanan ruangan dan fasilitas lain yang akan disaaiapkan kantor atau badan pelayanan satu pintu.
Dalam stadar persyaratan pengurusan perijinan berdasarkan operasional rata-rata 3-4 hari 50 menit setiap pelayanan bentuk dan isinya kalau dokumen yang bersangkutan lengkap tuturnya.
Tetapi untuk sekarang ini kami sudah menciptakan satu gagasan yang baru dengan pelayanan perijinan Paralel jadi seorang pengusaha membutuhkan surat ijin usaha, SIU, dan lain-lain ketika dia sudah melengkapi persyaratan akan di proses satu kali secara bersamaan tambahnya.
Tidak seperti dulu setiap tahap harus bermohon untuk bidang konstruksi untuk sekarang cukup melakukan  permohonan satu kali saja untuk diproses tuturnya.
Dan untuk pelayanan Teknologi Informasi sementara kami sudah masukan kebadan anggaran Legislasi dan sudah dibahas dikomisi satu dan kami juga sudah memasukan proposalnya kepada panitia anggaran dan muda-mudah ditahun 2015 sudah terealisasi tambahnya. (p8)



Ketgam: Tampak Bapak  Drs Alastum sedang menyerahkan bantuan pada pelaku usaha mikro

Warga Kemaraya Dapat Bantuan BPM

Kendari- Kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan pemberian peralatan agar lebih berdaya saing menuju masyarakat mandiri dan sejahtera, kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Kemaraya Kota Kendari, dalam kegiatan ini dihadiri Sekertaris Badan Pemberdaya Masyarakat Usaha Ekonomi mikro Drs Alastum, Drs Wahyu selaku yang mewakili Perindagkop yang membawakan materi Ijin Usaha Mikro, Kabid Ekonomi H Ratna Dewi sebagai penanggung jawab, Balai Pom yang diwakili, Lurah Kemaraya,  dan tokoh-tokoh wanita usaha mikro.
Dalam kegiatan ini  BPM memberikan bantuan berupa peralatan dapur yaitu Kopor gas, Mikser, Pengilingan Krupuk, blender dan lain-lain yang di berikan kepada 2 kelopok usaha mikro dimana 1 kelompok berjumlah 20 orang.
Kegiatan ini disambut meriah oleh ibu-ibu usaha mikro dan masyarakat kelurahan Kemaraya yang senang tiasa turut memeriakan acara ini dan menyaksikan penyerahan bantuan kepada 3 kelopok ibu-ibu usaha mikro.
Dalam Kegiatan ini dalam rangka kegiatan pelatihan pemberdayaan Masyarakat Usaha Mikro, Kabid Ekonomi BPM H Ratna Dewi memaparkan bahwa pemberdayaan usaha mikro ini adalah bagian dari fisi-misi dari BPM untuk memberdayakan Usaha-usaha kecil di kota kendari ini yang belum mampu meningkatkan usahanya dan belum mendapat bantuan dari pihak manapun.
Lanjutnya  kegiatan ini diperuntukan kepada usaha mikro yang kurang mampu untuk meningkatkan usahanya agar  berdaya saing menuju masyarakat mandiri dan sejahtera, dengan adanya kegiatan ini kami dari  pihak BPM mengharapkan dengan adanya bantuan ini  bisa meningkatkan usaha mikro yang mereka geluti.
Kegiatan ini juga akan berkelanjutan dimana kami akan selalu mengevaluasi pemberian bantuan-bantuan yang diberikan pihak BPM setiap 3 bulan untuk melihat kemajuan dari usaha mikro yang mereka Geluti dan mengadakan Kuisioner bagaimana cara mereka meningkatkan usaha mikro mereka tuturnya.
Pada kesempatan ini Wahyu selaku yang mewakili Perindagkop yang dimintai keteranganya selesai pelaksanaan penyerahan Bantuan Rabu (12/11) menyampaikan bahwa membantu pelku usaha kecil untuk memajukan atau memberdayakan usahanya dan penyerahan bantuan ini bukan diserahkan begitu saja akan tetapi akan dipantau perkembanganya "kalu dia bisa berkembang maka bisa dibantu lagi supaya lebih besar lagi".
Untuk para pelaku usaha kecil kami akan bantu yang sudah punya kelompok-kelompok itu karena kalau secara indifidual anggaran terbatas jadi harus perkelompok maka akan dibantu peralatan dan pembinaanya untuk memajukan usaha mereka jadi bukan hanya alat dapur akan tetapi seperti alat-alat bengkel, las, yang penting sudah punya kelompok terus mengajukan proposal usaha kecil apa yang dia banggun  yang penting punya lokasi dan tempat baik itu disewa milik sendiri tidak masalah kami hanya membantu peralatan saja, jadi nati tinggal diajukan di perindagkop utuk ditindak lanjuti tuturnya.
Untuk pelaku usaha yang butuh modal kita arahkan kepada badan pengembangan usaha yang penting ada kelopok kegiatan usaha tambahnya. (p8)





Ketgam: Tampak bapak Kidewan bersama Ibu Ratna Dewi bersama jajaranya selaku perwakilan BPM berpose bersama perwakilan masyarakat termaksud lurah Watulondo yang masyarakanya didaulat sebagai penerima bantuan BPM

Usaha Mikro Dapat Bantuan BPM

Kendari- Kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan pemberian peralatan agar lebih berdaya saing menuju masyarakat mandiri dan sejahtera, kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Watulondo Kec Powatu Kota Kendari, dalam kegiatan ini dihadiri Kepala Badan Pemberdaya Masyarakat Usaha Ekonomi mikro Drs Kidewan, Drs Wahyu selaku Perindagkop yang membawakan materi Ijin Usaha Mikro, Kabid Ekonomi H Ratna Dewi sebagai penanggung jawab, Balai Pom yang diwakili, Lurah Watulondo,  dan tokoh-tokoh wanita usaha mikro.
Dalam kegiatan ini  BPM memberikan bantuan berupa peralatan dapur yaitu Kopor gas, Mikser, Pengilingan Krupuk, blender dll yang di berikan kepada 3 kelopok usaha mikro dimana 1 kelompok berjumlah 20 orang.
Kegiatan ini disambut meriah oleh ibu-ibu usaha mikro dan masyarakat kelurahan Watulondo yang senang tiasa turut memeriakan acara ini dan menyaksikan penyerahan bantuan kepada 3 kelopok ibu-ibu usaha mikro.
Pada kesempatan ini dalam rangka kegiatan pelatihan pemberdayaan Masyarakat Usaha Mikro, Kabid Ekonomi BPM H Ratna Dewi yang ditemui dikantornya usai menghadiri pelatihan pemberdayaan masyarakat usaha mikro Hari ini Selasa (11/11) menuturkan bahwa kegiatan ini diperuntukan kepada usaha mikro yang kurang mampu untuk meningkatkan usahanya agar  berdaya saing menuju masyarakat mandiri dan sejahtera, dan belum mendapatkan bantuan dari pihak manapun.
Lanjut dengan adanya kegiatan ini kami dari  pihak BPM mengharapkan dengan adanya bantuan ini  bisa meningkatkan usaha mikro yang mereka geluti, dimana kelompok-kelompok penerima bantuan ini dari kalangan tidak mampu yang belum mendapatkan bantuan dari pihak manapun seperti Janda-janda, Penjual kue-kue, warung makan siap saji dll yang tidak berkembang usahanya.
Dewi juga menambahkan sesuai visi misi di BPM dimana untuk meningkatkan penguatan kapasitas sosial Budaya, Peningkatan Kapasitas Ekonomi Masyarakat, dan peningkatan Pelembagaan Masyarakat jadi dengan adanya kegiatan seperti ini maka peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat tidak mampu akan meningkat dan bagaimana usaha mikro saling kerja sama dan saling membangun dalam meningkatkan usaha mereka.
Kegiatan ini juga akan berkelanjutan dimana kami akan selalu mengevaluasi pemberian bantuan-bantuan yang diberikan pihak BPM setiap 3 bulan untuk melihat kemajuan dari usaha mikro yang mereka Geluti dan mengadakan Kuisioner bagaimana cara mereka meningkatkan usaha mikro mereka tuturnya.
"kalu sudah maju maka pihak perindagkop akan mengeluarkan ijin usaha untuk meningkatkan usaha mikro yang mereka geluti" untuk memudahkan mereka dalam memajukan usaha mikro yang mereka geluti katanya. (p8)