Rahmad
Fcature
Keseharian Tukang Pikul Pasar Basah
Beranjak Usia 9 Tahun Saya Jadi Tukang Pikul
Abdul Hakim/Rakyat Sultra
Inilah kehidupan keseharian saya menjadi tukang pikul
dipasar ini, saya menghabiskan waktu bermain saya untuk mencari uang dipasar
ini menjadi tukang pikul, saya memulai pekerjaan ini saat usia saya masih 9
tahun sampai hari ini usia saya suda 12 tahun.
Saya melakukan pekerjaan ini karena faktor ekonomi
keluarga saya yang kurang mampu untuk membiayai keluarga dan sekolah saya.
Untuk membantu keluarga saya terpaksa saya menjadi tukang
pikul untuk memenuhi jajan sehari-hari saya disekolah, pembayaran di sekolahku
dan sebagian kadang saya tabung.
Namaku Rahmat saya sekola di SDN 8 Mandonga kelas VI,
kegiatan saya sehari-hari pulang dari sekolah saya kerja memikul barang-barang
belanjaan pembeli di pasar Basah ini.
Setiap saya mendapat pelangan satu kali pikul saya diberi
Uang 5000 rupiah dan pendapatan saya setiap hari kurang lebih 30 sampai 40 ribu
per hari.
Saya masuk sekolah Jam 6 pagi sampai jam 12 siang setelah
itu saya langsung kepasar untuk mencari uang, saya jadi tukang pikul mulai jam
1 siang sampai jam 6 kadang sampai jam 7 malam.
Semenjak saya jadi tukang pikul saya kesekolah tidak
minta uang jajan dan uang perlengkapan sekolaku seperti buku, polpen kadang
baju seragan saya beli sendiri dari hasil saya jadi tukang pikul.
Sebenarnya pekerjaan saya berat karena memikul
barang-barang belajaan pembeli di pasar ini berat-berat tapi demi mendapatkan
uang jajan dan untuk ditabung saya harus bisa pikul dan saya senang dengan pekerjaan ini kalau
saya tidak mampu pikul maka saya pagilkan teman-tema saya yang bisa pikul.
Teman-teman saya yang jadi tukang pikul banyak ada yang
masi kecil yang sekolah SD sama seperti saya ada juga yang sudah SMP.
Selesai saya keja saya bantu ibu saya atur barang
jualanya dan langsung pulang dirumah untuk mandi, belajar dan kerjakan PR di
sekolah, kalu ada PR dari sekolah kadang saya tidur jam-jam 11 malam kalau
tidak ada PR jam 10 saya sudah tidur, kadang juga saya tidak sempat kerja PR
saya karena saya kelelahan dengan pekerjaan saya.
Pendapatan saya tiap hari menjadi jajan saya disekolah
sebagian saya tabung untuk membantu orang tua untuk biaya sekolaku ibu saya
berjualan di pasar ini sedangkan bapak saya menjual ikan. (p8)
0 komentar :
Post a Comment